Kisah besar ini bermula sejak Allah SWT menciptakan manusia dengan tujuan termulia, yaitu mendirikan peribadatan yang murni hanya untuk Allah SWT. Tunduk, patuh dan menyerah diri kepada-Nya. Melawan dan mengalahkan semua rintangan, baik dari dalam jiwa maupun dari luarnya, demi utnuk mewujudkan peribadatan yang murni itu. Allah SWT pun telah menjanjikan manusia untuk memasukkan mereka ke syurga, jika mereka melaksanakan yang demikian. Di saat-saat pertama setelah penciptaan itu, telah terjadi kedurhakaan yang sangat besar, bahkan terbesar yaitu, pembangkangan iblis terhadap perintah Allah, sampai jadilah iblis mahluk yang terkufur di dunia ini dan terusirlah dia dari sisi Allah untuk menjadi suatu mahluk terkutuk yang akan abadi di Jahannam.
Murkalah iblis terhadap Adam, karena menganggap Adamlah sebab keterkutukannya. Murkalah iblis terhadap Adam dan keturunannya, karena rasa hasad yang dalam dan pekat dalam dirinya.
Maka bersumpahlah dia untuk selalu berusaha mencelakakan Adam dan keturunannya di kehidupan dunia dan akhirat. Korban pertama dari usaha iblis adalah bapak dan ibu awal dari seluruh manusia yang berhasil dikeluarkannya dari syurga.
Mulailah kehidupan manusia di bumi ini sebagai keturunan seorang Nabi Adam AS. Yang membawa ajaran tauhid. Jadi bukanlah seperti yang dipropagandakan kaum Yahudi, bahwa syiriklah agama pertama di muka bumi ini.
Tauhid! Tauhidlah yang mengiringi awal kehidupan manusia di dunia ini. Sedangkan syirik adalah hasil dari usaha iblis dalam menyesatkan manusia. Syirik pertama terjadi di bumi ini terjadi setelah sepuluh keturunan, pada zaman Nuh AS. Nuh pun di utus untuk mengembalikan manusia ke jalan Tauhid, jalan Allah SWT. Setelah kaum Nuh yang tidak beriman dibinasakan, maka kembalilah manusia ke jalan tauhid.
Kemudian sejarah pun terulang pada keturunan mereka yang berlayar di perahu Nuh AS. Kesyirikan pun kembali muncul. Allah pun kembali mengirim Rasul-Nya untuk mengembalikan manusia ke jalan tauhid,ke jalan kemurnian agama, satu-satunya jalan yang diridhai Allah SWT, jalan menuju al-Jannah.
Setiap seorang rasul datang, muncul pula syaithon-syaithon yang menandinginya. Demikianlah seterusnya pertempuran abadi itu berlangsung tanpa henti. Sepihak bertujuan menyeru manusia ke jalan Allah SWT dan menegakkan kedaulatan Allah, syariah dan pihak lain (iblis dan pengikutnya) bertujuan menggiring manusia ke Jahannam.
Iblis, syaithon yang menjadi pemimpin para syaithon, baik dari jenis jin maupun dari jenis manusia adalah mahluk terkutuk yang mempunyai akses kuat dan nyata dalam alam manusia. Mempunyai keturunan dan balatentara. Mempunyai pasukan-pasukan berkuda dan pasukan-pasukan pejalan kaki. Mengepung manusia dari segala penjuru kehidupan. Membentuk agama-agama syirik dan aliran-aliran sesat sebagai tandingan Islam dan sebagai pintu-pintu menuju Jahannam. Agama-agama dan aliran-aliran yang beraneka ragam, dirancang selaras dengan jalan-jalan hawa nafsu manusia. Selain itu, ada pula agama-agama yang langsung menyembah syaithon tanpa perantara patung-patung atau manusia yang diagungkan ataupun sekulerisme, yaitu penolakan atas seluruh agama termasuk Islam atau berupa ketundukan terhadap syariah thogut yaitu seluruh syariah selain syariah Allah. Jalur utama manhaj aliran penyembah syaithon ini adalah sihir, yang telah merasuk ke dalam sumsum hampir kesemua kesyirikan, dari syirik hukum sampai kepada manhaj agama-agama sesat dan sampai ke sel-sel terkecil dari kesesatan termasuk lagu-lagu.
Bahkan menurut banyak sumber seperti termasuk buku-buku yang ditulis oleh para penulis barat, bahwa pada abad ke-18 miladi, para penyembah syaithon telah berhasil membentuk tanzim internasional menguasai negara-negara di dunia melalui sistem perbankan dan moneter internasional.
Sihir yang merupakan energi-energi jahat yang dipakai oleh syaithon dan para pengikutnya sebagai kekuatan yang sanggup mempengaruhi realita dan sekaligus menjadi ritual penyembahan syaithon, sudah merata penyebarannya dan mempunyai lembaga-lembaga dakwah ta’lim resmi baik dalam lingkup nasional maupun internasional. Yang lebih jahat lagi dalam hal ini adalah, diajarkannya sihir di bawah naungan lembaga-lembaga dakwah ta’lim Islam di banyak tempat, dengan memakai nama yang berbeda-beda.
Pertempuran abadi antara kekuatan haq dan bathil, kekuatan iman dan kekuatan kufur, berlangsung terus sejak terciptanya manusia sampai hari kiamat. Baik pertempuran dalam diri seorang manusia antara iman yang didukuung oleh hembusan malaikat melawan hawa nafsu yang didukung oleh bisikan-bisikan syaithon, maupun antara kaum mukminin yang ditolong Allah dengan balatentara malaikat-Nya dan kaum kafirin yang didukung syaithon.
Sepanjang hidupnya, Rasulullah saw dan para shahabatnya tidak berhenti berjuang melawan kekuatan kuffar, demi membebaskan ummat dari cengkeraman syaithon, mengeakkan kedaulatan Allah syar’iyyah di bumi ini. Adapun kedaulatan Allah kauniyyah, tetap tegak sejak azal, tanpa mula tanpa akhir. Tiada sesuatu kekuatan pun yang sanggup menentangnya, apalagi merebutnya. Dalam pertempuran Rasulullah saw beserta shahabatnya dan kaum kafirin, syaithon pun telah muncul secara nyata lebih dari satu kali, seperti halnya malaikat pun ikut bertempur bersama kaum mukminin. Tetapi tetap saja pemain utama dari kedua belah pihak adalah manusia. Manusia yang terbagi menjadi dua golongan, hizbullah dan hizbusyaithon, ansharullah dan ansharusyaithon, prajurit Allah dan prajurit syaithon.
Setelah kebangkitan Rasulullah saw, kerajaan Islam pun kiat menguat dan meluas, kerajaan iman kian berkuasa dan perkasa, sedangkan kerajaan syaithon yang diwakili oleh dua kerajaan utamanya yaitu kerajaan Persia majusi dan kerajaan Rum salibis kian terdesak, terpuruk dan tak berdaya. Kerajaan Persia majusi punah! Api-api syaithon yang tadinya disembah dan dipuja pun padam! Ummat manusia pun memasuki agama Allah berbondong-bondong.
Kerajaan Rum salibis terdesak dan terus menerus dipaksa hengkang dari daerah-daerah kekuasaannya, hingga terpaksa pulang ke kandang semula eropa.
Ratusan juta manusia dibebaskan oleh ekspansi Islam dari cengkeraman kesyirikan, iblispun menjerit dan terpental dari banyak kekuasaannya. Tetapi pertempuran masih terus berlangsung! Kemenangan demi kemenangan diraih kaum muslimin!
Tetapi pada babak terakhir terjadi pergeseran tragis dan sangat tragis! Kemurnian Islam mulai suram…sunnah pun ,pasal demi pasal digantikan oleh bid’ah. Kaum kuffar mulai mendapat angin untuk merusak dari dalam tubuh ummat ini.
Sehingga pada akhirnya lembaga politik dan militer ummat pun jatuh terkapar, berantakan menjadi puing-puing yang berserakan.Muhammad Sarbini