Berteman dengan buku sangat banyak sekali manfaatnya. Pada tulisan terdahulu saya sudah bercerita bahwa dengan membaca buku saya bisa terinspirasi untuk mengunjungi tempat-tempat yang diuraikan di buku tersebut dan akhirnya saya pun bisa melanglang buana dengan buku yang saya baca tadi.
Kali ini, saya akan bercerita tentang hobi saya belajar sendiri atau otodidak beberapa bahasa asing. Dan seperti biasa bahasa Sepanyol menjadi bahasa favorit saya. Dari beberapa koleksi buku yang saya punya, baik yang dibeli di tukang loak, maupun beli di toko buku ada beberapa yang menarik.
Di antaranya adalah sebuah buku yang berjudul “Cuentos Espaṅoles” atau “Spanish Stories”, yang merupakan sebuah buku dwibahasa dalam bahasa Sepanyol dan Inggris. Dengan membaca buku ini saya bisa menikmati cerita-cerita klasik dari Sepanyol dalam bahasa aslinya . Uniknya kalau kita menemukan banyak kata-kata sulit, tidak perlu membuka kamus karena persis di halaman sebelahnya sudah ada terjemahannya dalam bahasa Inggris. Tentu saja kemahiran dalam bahasa Inggris kita juga harus sudah lumayan. Kalau tidak yah buka kamus lagi deh!.
Di buku ini saya dapat menikmati cerita klasik dari Miguel de Cervantes, Unamuno, Borges dan penulis penulis klasik dalam khasanah sastera Sepanyol. Kisah dari Cervantes dalam buku ini berjudul “La Fuerza de Sangre” atau diterjemahkan menjadi The Power of Blood. Selain itu sebuah cerita klasik yang tidak diketahui pengarangnya yaitu “Lazarrilo de Tormes” juga dapat saya nikmati dalam bahasa aslinya.
Bukan hanya kisah sastera yang akan memperkaya jiwa kita, namun pengetahuan mengenai budaya dan bahkan sejarah pun dapat kita nikmati sambil membaca buku dan belajar bahasa. Sebuah buku lain yang berjudul “Spanish Easy Readers” bahkan memuat artikel dalam bahasa Sepanyol yang relatif lebih mudah dibaca.
Buku ini memuat arti kata-kata yang dianggap sulit di sisi buku dan memiliki kamus di bagian belakang. Yang menarik, pada bagian ke dua buku ini, kita bisa belajar sejarah negri Mexico yang dimulai dengan masa sebelum kedatangan bangsa Sepanyol yang disebut Mexico Prehispanico.
Kisah sejarah terus berlanjut dengan kedatangan bangsa Sepanyol di sekitar abad 15 dan 16 yang disebut dengan masa conquistadores atau penaklukan. Dalam buku itu diceritakan dengan gamblang bahwa mereka disambut dengan gembira karena orang-orang Spanyol yang berkulit putih dianggap dewa oleh penduduk asli Indian. Dan asyiknya lagi Hernando Cortez, sang pemimpin orang Sepanyol ini pun ditawarkan hadiah emas oleh raja Suku Aztec. Dan enas ini pula yang mengubah sejarah negri Mexico dan seluruh kawasan Amerika Latin dan Tengah menjadi jajahan Sepanyol kecuali Brazil yang ada di bawah pengaruh Portugis.
Sejarah pun berlanjut hingga masa kemerdekaan Mexico dengan pemimpinnya Benito Juarez yang namanya kemudian diabadikan menjadi nama Bandara di Ciudad de Mexico atau Mexico City.
Dengan buku, kita dapat membaca sejarah , dan dengan mengenal sejarah, baik negri kita, maupun negri nun jauh disana, kita dapat lebih mengenal diri kita sendiri. Terlihat jelas dalam sejarah penaklukan Mexico dan seluruh Nuevo Mundo atau Dunia Baru di Amerika, betapa keserakahan lah yang telah membawa bangsa-bangsa Eropa untuk meninggalkan negrinya yang jauh dan menaklukan bangsa-bangsa asing.
“Gold , Gospel and Glory”, demikian semboyan mereka. Mereka bersaing dengan bangsa lainnya terutama Portugis dan membagi-bagi peta dunia seakan-akan milik mereka. Tetapi dari sini juga kita dapat belajar, bahwa karena mereka punya pengetahuan yang lebih dan juga semangat petualangan yang hebat dan kesetiaan akan kejayaan bangsa membuat mereka tetap dipuja di negara mereka . Walaupun sejarah telah mencatat bahwa kejayaan itu telah direbut dengan kejahatan dan kecurangan. Selain itu. Konsep gospel pula yang telah menjadikan kawasan dunia baru ini menjadi katolik seperti negri asalnya di Spanyol.
Sebagai tambahan, bagian ketiga buku ini juga memuat cerita klasik Lazarillo de Tormes dalam bahasa Spanyol yang lebih disederhanakan. Dengan membaca dua versi ini, membuat kita terbawa kembali ke jaman abad pertengahan di negri matador ini. Dan ternyata banyak pesan-pesan kebijakan yang dapat kita petik dari membaca.
Pendek kata, dengan buku-buku ini, saya dapat menikmati 3 in 1 yaitu. Belajar bahasa, sejarah dan sastra sekaligus.
Taufikuieks